Langsung ke konten utama

Upaya FRPB dan IGI Pamekasan Kurangi Efek Perubahan Iklim dengan pembibitan Mangrove

Sebagai upaya ikut serta mengurangi efek perubahan iklim yang melanda dunia, Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRPB) Pamekasan melakukan pembibitan mangrove.  Saat pembibitan Mangrove bersama IGI dan Komponen lainnya di Lembung, Galis Pamekasan  Kegiatan tersebut dilaksanakan di ekowisata mangrove desa Lembung Kecamatan Galis Pamekasan, Minggu (15/12/2024). Ketua IGI Pamekasan Ali Mahbub menyampaikan, bahwa kegiatan pembibitan mangrove ini sangat bagus. "Ini sebagai salah satu upaya agar kita semua ikut serta dalam upaya mengurangi efek perubahan iklim yang terjadi," ucapnya. Ali melanjutkan, anggota IGI Pamekasan berpartisipasi dengan membawa peserta didiknya masing-masing. "Ini merupakan pembelajaran langsung di alam, anak-anak memiliki pengalaman yang berharga yang belum pernah dilakukan. Yang terpenting adalah anak-anak memiliki kepedulian terhadap lingkungan, ikut merawat lingkungan,' paparnya. Sementara, Koordinator F...

LUPA MATIKAN KOMPOR RUMAH TERBAKAR

Pamekasan, Rabu 19 Mei 2021- Rumah milik seorang nenek, di Jalan Sersan Mesrul Gang IIIB, Kelurahan Gladak Anyar Kecamatan Pamekasan ludes dilalap si jago merah. Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 02.30 Wib pada Rabu dini hari.

Supervisor PusdalOps BPBD Pamekasan, Budi Cahyono yang kebetulan Tetangga korban, mengaku menerima laporan dari masyarakat sesaat waktu kejadian. Pada saat terjadi kebakaran, rumah tersebut hanya ditempati seorang nenek

Mendengar info itu, pihak langsung menghubungi Tim pemadam kebakaran, BPBD dan rekan relawan untuk menuju lokasi. 

“Di lokasi warga sekitar, berusaha melokalisir apo dengan alat seadanya,” terangnya, Rabu Subuh.

Menurut Budi, api baru berhasil dipadamkan sekitar satu setengah jam dari awal kobaran api yang menghanguskan seisi rumah.

1 unit damkar, 1 water suplay damkar dan BPBD Pamekasan dikerahkan. Selanjutnya paska melokalisir api, tim gabungan melanjutkan dengan pembasahan untuk memastikan api benar benar padam total.

Untuk sebab kebakaran pihaknya masih melakukan pendataan lanjutan meski sudah ada pengakuan dari pemilik rumah. Sedangkan taksiran kerugian dinilai sekitar 150 juta rupiah olehnya.
Semua isi perabotan dan barang berharga juga habis dilalap api subuh pagi itu.

“Penyebabnya menurut penuturan pemilik rumah karena memasak air dan lupa mematikan kompor, untuk korban jiwa nihil, namun peristiwa ini masih dalam
penyelidikan pihak kepolisian setempat,” tuturnya yang juga Ketua FRPB Pamekasan itu.

Pemilik rumah tersebut merupakan  seorang nenek yang bernama Siti Fatimah dan biasa dipanggil Bu Saleh berusia 65 tahun. Diketahui selama ini memang hidup sebatangkara tanpa famili atau saudara, sedangkan anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di kota lain. 

Nampak TIM gabungan bahu membahu melakukan pemadaman antara lain BPBD, Damkar, TNI, Polri, Lurah Gladak Anyar, relawan dan masyarakat.

Penulis : Syaiful Rizal
Editor : Syamsul Hidayat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BMKG Perkirakan Suhu Tinggi di Jawa Timur

Pamekasan, Frpb- Suhu udara di wilayah Jawa Timur beberapa hari terakhir tercatat 35-36 derajat Celcius yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Fenomena ini akibat gerak semu matahari yang pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis  ekuator dan saat ini sedang bergerak ke wilayah selatan.  "Pada saat matahari bergerak menuju selatan ekuator akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11  sampai 14 Oktober di Jawa Timur," kata Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2022). Taufiq menjelaskan bahwa kulminasi merupakan kondisi matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau hari tanpa bayangan.  Fenomena ini normal terjadi sebanyak dua kali dalam setahun dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas, terangnya lagi Meskipun suhu udara diprakirakan masih ...

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

FRPB Pamekasan Berikan Doorprize pada Siswa saat Vaksinasi

PAMEKASAN- Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kabupaten Pamekasan mendukung penuh vaksinasi Covid-19 sebagai program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.  FRPB Pamekasan saat memberikan Doorprize pada Siswa usai Vaksinasi Salah satu dukungan FRPB Pamekasan dengan menyediakan doorprize bagi siswa yang mengikuti vaksinasi di MAN 2 Pamekasan. "Pemberian doorprize ini sebagai salah satu bentuk dukungan kami para relawan terhadap pemerintah. FRPB menyediakan hadiah ini kepada siswa MAN 2 Pamekasan yang telah melakukan vaksinasi," jelas Budi Cahyono Koordinator FRPB Pamekasan, Kamis (24/09/2021). Budi mengaku bahagia karena pada saat launching sekolah tangguh di MAN 2 Pamekasan tersebut, antusias siswa yang mengikuti vaksinasi luar biasa. "Saya bahagia melihat antusias siswa untuk vaksinasi. Jumlahnya hampir mencapai 500 orang, ini luar biasa. Orang tua dan siswa sangat memahami pentingnya vaksinasi Covid-19," ungkapnya. Kedepan,...