Sebagai upaya ikut serta mengurangi efek perubahan iklim yang melanda dunia, Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRPB) Pamekasan melakukan pembibitan mangrove. Saat pembibitan Mangrove bersama IGI dan Komponen lainnya di Lembung, Galis Pamekasan Kegiatan tersebut dilaksanakan di ekowisata mangrove desa Lembung Kecamatan Galis Pamekasan, Minggu (15/12/2024). Ketua IGI Pamekasan Ali Mahbub menyampaikan, bahwa kegiatan pembibitan mangrove ini sangat bagus. "Ini sebagai salah satu upaya agar kita semua ikut serta dalam upaya mengurangi efek perubahan iklim yang terjadi," ucapnya. Ali melanjutkan, anggota IGI Pamekasan berpartisipasi dengan membawa peserta didiknya masing-masing. "Ini merupakan pembelajaran langsung di alam, anak-anak memiliki pengalaman yang berharga yang belum pernah dilakukan. Yang terpenting adalah anak-anak memiliki kepedulian terhadap lingkungan, ikut merawat lingkungan,' paparnya. Sementara, Koordinator F...
Pamekasan- Operasi Search and Rescue (SAR) nelayan M (35) warga Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan yang jatuh ke laut dihentikan pada hari ke-7.
Demikian disampaikan Analis Muda Kebencanaan BPBD Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono yang setiap hari melaksanakan pencarian bersamaan tim gabungan yang terdiri atas BPBD Pamekasan, Basarnas Pos Sumenep, TNI AD, TNI AL, Polri, relawan FRPB Pamekasan.
"Berdasarkan Peraturan Kepala Basarnas No. 22 Tahun 2009 tentang Pedoman penyelenggaraan Operasi SAR, maka setelah pencarian 7 hari operasi dihentikan," jelasnya, Kamis (29/12/22).
Budi menyampaikan, bahwa tim gabungan selama 7 hari melakukan penyisiran dari Pantai Jumiang Pamekasan sampai ke perairan Sumenep.
"Kami melakukan pencarian mulai dari Pantai Jumiang sampai perairan Sumenep. Kami memgitari Pulau Gili Raja, Pulau Gilingan, dan Pulau Gili Genting," ucapnya.
Budi juga menjelaskan, bahwa kondisi cuaca ekstrim menjadi kendala dalam pencarian. Tim gabungan harus mengetahui cuaca karena berhubungan dengan keselamatan.
"Tim Basarnas pada hari ke-3 menggunakan perahu RIP berangkat dari Kalianget Sumenep. Perahu ini lebih besar dari perahu karet yang digunakan sebelumnya. Kami terus berkomukasi dalam tim gabungan, juga para nelayan," ungkapnya.
Sementara, Novix Kepala Basarnas Pos Sumenep menyampaikan Menurut SOP Pencarian dari Basarnas Tentang Pencarian dan Pertolongan Untuk Melakukan pencarian korban telah di lakukan dengan maksimal selama 7 Hari dan masih belum berhasil di temukan. Maka Ops Sar di Tutup dan jika ada tanda-tanda di ketemukan korban maka ops sar akan di buka kembali.
Komentar
Posting Komentar