FRPB Pamekasan – Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, TNI, Polri, serta relawan Forum Relawa Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan hingga hari ke-7 belum membuahkan hasil. Pencarian Anak Buah Kapal (ABK), dilakukan setelah diduga terjatuh dan terseret arus saat mencari ikan pada Selasa dini hari (28/3/2023).
Menurut Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, pencarian korban diperluas hingga radius 5 mil dari bibir pantai Jumiang menuju perairan Peragaan dan Pulau Giliraja Sumenep. Upaya pencarian melibatkan seluruh anggota tim gabungan dan perangkat yang ada.
“Kendala di lapangan hampir tidak ada. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan potensi yang ada, termasuk nelayan, namun hasilnya nihil,” ujar Budi Cahyono, selasa (04-04-2023)
Meskipun korban belum ditemukan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD dan FRPB melaksanakan aksi tabur bunga di sekitar lokasi jatuhnya ABK KM. Harapan Baru yang hilang terjatuh. Budi mengatakan bahwa tabur bunga di tengah laut merupakan kearifan lokal untuk menghormati korban yang hilang dan belum ditemukan.
“Semoga amal almarhum diterima oleh Sang Pencipta,” imbuh Budi.
Walaupun korban belum ditemukan, tim gabungan akan terus menginformasikan kepada para nelayan untuk membantu pencarian. Budi menambahkan, “Kami sudah memberikan informasi kepada para nelayan jika ada menemukan tanda-tanda seperti mayat, agar melaporkan ke pihak terkait.”
Pencarian korban ini merupakan upaya gabungan dari BPBD Pamekasan, TNI, Polri, serta relawan FRPB, yang menunjukkan bahwa dalam menghadapi bencana, kolaborasi dan koordinasi antar instansi sangat penting.
Pihak BPBD Pamekasan mengimbau kepada para nelayan dan masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap kondisi laut. Mengingat, musim angin timur sedang berlangsung, yang sering menyebabkan gelombang tinggi dan arus laut yang kuat.
Komentar
Posting Komentar