Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya. Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan. "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang. Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...
Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pamekasan mengikuti Rakornis (Rapat Koordinasi Teknis) dan Jambore Relawan di Obis Camp Trawas tanggal 17 – 19 September 2021 menjadi Forum terbaik dalam melakukan aksi, juga dalam mengelola media sosial, dan kerjasama dengan media serta kerjasama TIM.
Kegiatan jambore yang dihadiri perwakilan dari 34 Kabupaten/Kota se-Jatim dan tim dari FPRB dari bumi gerbang salam mendapatkan penghargaan sebagai tim terbaik se jawa Timur. “Alhamdulillah, tim FPRB kabupaten Pamekasan Forum terbaik dalam melakukan aksi, baik dalam Penanggulangan bencana, seperti, Mitigasi, saat bencana dan Pasca Bencana, juga peserta terbaik dalam mengelola media sosial, kerjasama dengan media dan kerjasama TIM,” ujar Sekjen FPRB Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono. Minggu (19/09/2021) sore.
Budi panggilan akrab nahkoda para relawan Pamekasan ini menuturkan, selama 3 hari ini para relawan mendapatkan materi berupa Focus Grup Discussion (FGD) Destana, Sekolah Aman Bencana, dan Proker di Masa Pandemi Covid-19 yang akan menghasilkan rekomendasi kegiatan FPRB. Rakornis ini dikemas dalam bentuk jambore relawan merupakan kegiatan yang penting untuk diikuti para relawan.
“Acara ini penting untuk diikuti agar relawan memiliki bekal bagaimana manajemen bencana dilakukan. Baik sebelum bencana, saat bencana, sampai setelah bencana,” katanya.
Menurutnya, relawan harus memahami ketiga hal kunci penanganan bencana tersebut. “Setelah dibekali teori penanganan bencana, maka relawan harus melaksanakannya di lapangan baik pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana,” harapnya.
Budi mengaku bangga kepada perwakilan relawan yang ditugaskan mengikuti Jambore Relawan 2021.
“Saya bangga, tidak salah kami mengirim mereka ke jambore ini. Pada beberapa kegiatan, relawan Pamekasan mampu bersaing dengan daerah lain dan menjadi peserta terbaik sejawa timur,” pungkasnya
Komentar
Posting Komentar